Selalu Hadir, Membersamai, Mendengar, Berjuang
Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan
Melalui Aplikasi FIRMAN YUSI ASIK anda dapat menyampaikan aspirasi anda.
download
aplikasi di ponsel anda dan sampaikan.
Selalu menjadi sahabat rakyat.
Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan dari Fraksi PKS, Firman Yusi, SP menghadiri Penutupan Pelatihan Montir Sepeda Motor Injeksi yang dilaksanakan di Desa Pasar Batu, Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong, Senin (07/07) lalu. Pelatihan yang diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Kalimantan Selatan tersebut dibuka 11 Juni 2025 lalu dan merupakan program yang diselenggarakan atas aspirasi warga yang disampaikan kepada Firman sebagai wakil rakyat dapil Kalsel 5. Dalam kesempatan sambutannya, Firman menyampaikan harapan agar ilmu yang telah diperoleh dari dua puluh dua hari pelatihan akan bermanfaat bagi para peserta, khususnya menunjang ekonomi keluarga dengan keterampilan yang telah dimiliki. "Setelah pelatihan, prosesnya tidak boleh berhenti sampai disini, harus dilanjutkan dengan terus menambah pengetahuan dan pengalaman, termasuk melalui kegiatan magang," ujar Firman. Untuk pemagangan sendiri, BLK Provinsi Kalsel siap memberikan dukungan dengan surat rekomendasi. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, papar Firman, tengah gencar menggenjot pengembangan kualitas SDM, karananya ia berharap pelatihan serupa dengan berbagai keterampilan akan bisa lebih banyak dilaksanakan oleh lembaga pelatihan terakreditasi seperti BLK. "Di era sekarang, memastikan bahwa penyelenggara pelatihan adalah lembaga terakreditasi sangat penting, sebab akan mempengaruhi nilai dari sertifikat pelatihan yang dilkeluarkan, khususnya di kompetisi lapangan kerja," ujar Anggota Komisi II ini. Firman juga berharap agar pihak Pemerintah Desa turut berkontribusi memantau dan memfasilitasi para alumni pelatihan untuk memastikan bahwa pelatihan yang diselenggarakan efektif mencapai tujuan yang diharapkan. Selain berkompetisi di dunia kerja, para peserta juga diharapkan memanfaatkan keterampilan yang telah dimiliki untuk berwirausaha. "Saat ini ada banyak peluang dan kesempatan serta dukungan dari pemerintah, baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten bagi mereka yang ingin berwirausaha. Yang terpenting harus para alumni pelatihan harus ada kemauan untuk mendapatkan informasi dan akses seluas-luasnya agar dapat menerima manfaat dari program-program pemerintah," pungkas Firman.
Baca Selengkapnya...Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) mendorong penggunaan polybag berbahan purun untuk digunakan menggantikan bahan polybag berbahan plastik yang selama ini digunakan. Hal ini disampaikannya saat menyerahkan 150 buah polybag purun kepada Komunitas Konservasi dan Pemerhati Bantaran Sungai (KOPI BASAMUT) di Tanjung, Senin (07/07) lalu. KOPI BASAMUT sendiri adalah sebuah komunitas yang aktif melakukan kegiatan penanaman pohon di bantaran sungai Tabalong sebagai upaya menjaga dan mempertahankan manfaat sungai bagi lingkungan sekitarnya. “Dalam banyak aktivitas konservasi, bibit tanaman yang digunakan untuk penghijauan seringkali masih menyisakan masalah baru berupa sampah plastik yang berasal dari polybag yang digunakan, bahkan jika pohon ditanam bersama polybagnya, bahan plastik akan mencemari tanah dan menghambat pertumbuhan tanaman itu sendiri,” ujar anggota Komisi II DPRD Kalsel ini. Karenanya, Firman mendorong komunitas peduli lingkungan untuk menggunakan polybag berbahan purun yang dalam kurun tertentu dapat terurai di dalam tanah sehingga tidak menimbulkan sampah atau pencemar plastik. Selain dapat memberikan keuntungan ekologis (ramah lingkungan) penggunaan polybag purun juga akan menimbulkan dampak ekonomis, karena produksinya akan melibatkan pengrajin lokal. “Bahan baku dan pengrajin purun ini sendiri menyebar di wilayah Kalimantan Selatan seperti Kabupaten Tabalong, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Tanah Laut,” jelasnya. Hingga jika seluruh gerakan penanaman pohon yang di Kalimantan Selatan dikenal dengan Program Revolusi Hijau menggunakan bahan ini, maka keuntungan ekonomisnya akan langsung dinikmati masyarakat Kalimantan Selatan sendiri. “Karena itulah saya menantang kawan-kawan KOPI BASAMUT untuk menguji coba dan mempelopori penggunaan polybag purun ini, jika hasilnya sesuai harapan, maka semoga penggunaannya bisa kita dorong secara massif dalam berbagai kegiatan rehabilitasi lahan, konservasi atau penghijauan baik yang dilakukan pemerintah maupun swasta,” pungkasnya.
Baca Selengkapnya...Seperti Provinsi Bali, Kalimantan Selatan juga berpotensi mengembangkan pertanian organik. Hal ini diungkapkan Anggota DPRD Provinsi Kalsel dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Firman Yusi, seusai mengikuti kunjungan kerja Komisi II DPRD Provinsi Kalsel ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali di Denpasar (23/06) lalu. Tahun 2025 ini saja, Provinsi Bali telah mencatatkan ekspor 12.000 ton beras organik ke Amerika Serikat. “Pertanian organik menjadi peluang meningkatkan nilai tambah produk pertanian kita sekaligus memastikan bahwa aktivitas ekonomi masyarakat kita, termasuk di bidang pertanian berlangsung secara berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ujar alumni Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat itu. Sebagaimana diketahui bahwa produk pangan berlabel organik menjadi trend gaya hidup sejak satu dekade terakhir. Sebab banyak penelitian menunjukkan bahwa pangan yang diproduksi secara organik sangat mendukung pola hidup sehat dan dapat meminimalkan resiko manusia mengidap penyakit tidak menular tertentu. Selain itu produk pangan organik juga diyakini mempercepat proses penyembuhan penyakit. Menurut Firman, dengan mengaplikasi pertanian organik, Kalimantan Selatan berkesempatan untuk mengatasi beberapa masalah yang saat ini mengemuka. “Petani kita masih mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk, khususnya pupuk bersubsidi, kemudian harga pangan kita yang masih belum stabil dan cenderung merugikan petani serta tingginya residu pupuk kimia di perairan Kalimantan Selatan,” tambahnya. Problem-problem ini bisa diminimalkan jika pertanian organik diterapkan di Kalimantan Selatan. Untuk mengaplikasikan dan menuai hasilnya memang perlu proses yang cukup panjang. “Provinsi Bali memulainya tahun 2009, membuat regulasinya di tahun 2019 dan sekarang petani organiknya sudah menikmati hasilnya,” paparnya. Diperlukan kerja keras yang serius dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan jika ingin menerapkan pertanian organik ini. Langkah yang harus dilakukan antara lain adalah ; identifikasi dan pemetaan wilayah potensial, penyusunan kurikulum pelatihan organik berbasis lokal yang mudah diterima dan diterapkan petani, fasilitasi sertifikasi organik lokal maupun nasional untuk menjamin mutu dan memperluas akses pasar, pemberian insentif dan subsidi untuk mendukung transisi petani menuju sistem organik. “Karena itu saya sepakat sekali kalau Provinsi Kalsel dalam waktu segera juga menyusun regulasi terkait itu, mencontoh Perda Provinsi Bali Nomor 8 tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik yang menuntun aksi pemerintah daerah untuk itu,” jelasnya. Petani Kalsel sendiri menurut Firman tidak akan terlalu sulit untuk menerima konsep ini, mengingat di beberapa wilayah praktek pertanian dengan penggunaan bahan kimia minimum sudah dipraktekkan. “Yang saya tahu petani padi lahan kering di pegunungan daerah hulu sungai dengan varietas padi lokal sudah mempraktekkan ini dengan baik, mereka menghasilkan beras gunung aromatik dari praktek ini. Pemerintah provinsi tinggal memberikan dukungan tambahan berupa perlindungan terhadap lahan dari konversi, membantu mempertahankan daya dukung lahan lewat subsidi dan bantuan pupuk dan pestisida organik serta mendukung dan memfasilitasi sertifikasi produk pangan mereka agar dapat masuk ke pasar global,” jelasnya.
Baca Selengkapnya...Kebijakan Privasi ini menjelaskan siapa kami, bagaimana kami mengumpulkan, berbagi, dan menggunakan data pribadi tentang Anda, dan bagaimana Anda dapat menggunakan hak privasi Anda.
JL. IR. PHM. NOOR NO. 5
(0526) 1234567
firmanyusiasik@gmail.com